Jaket merupakan baju luar yang panjang biasanya hingga pinggang atau pinggul, fungsinya untuk menahan angin dan menghangatkan tubuh saat cuaca dingin. Model jaket untuk pria dan wanita biasanya berbeda, terutama dari pilihan warna, potongan dan bentuknya. ada banyak jenis kain untuk bahan jaket tapi kita akan bahas 8 Jenis Bahan Kain Yang Tepat Untuk Membuat Aneka Jaket.
Hampir semua jaket menggunakan bukaan dengan resleting atau kancing pada bagian depan yang terpasang dari leher hingga ujung bawahnya. Namun, ada beberapa jaket juga yang tidak ada bukaan pada bagian depannya.
Selain modelnya, jenis bahan kain yang dipakai untuk pembuatan jaket juga beraneka ragam. Mulai dari bahan jaket yang tipis dan tebal, ada juga yang anti air dan angin, hingga bahan jaket dari kulit alami. Tapi tidak semua jenis bahan jaket bisa dipakai untuk semua model jaket.
1. Bahan Parasut
Bahan parasut merupakan bahan yang sangat tipis dan cenderung kedap air atau angin sehingga cocok digunakan pada musim hujan. Selain itu, bahan parasut juga mudah perawatannya karena mudah dibersihkan dan sebaiknya tidak terlalu sering dicuci. Jika perawatannya tepat, jaket parasut akan tahan lama walau sering digunakan.
Sifat bahan parasut yang kedap air dan angin, maka tidak bisa menyerap keringat dan sangat tidak disarankan memakai jaket berbahan parasut saat cuaca panas. Jenis jaket yang menggunakan bahan parasut adalah jaket yang digunakan pengendara motor. Jenis bahan kain ini paling cocok untuk jaket hoodie, jaket varsity, jaket motor atau jaket olahraga, seperti windrunner.
2. Bahan Taslan
Bahan taslan merupakan bahan kain yang sangat populer untuk dijadikan jaket karena sifatnya anti air/waterproof(walau tidak semua jenis bahan taslan bersifat anti air). Sepintas bahan taslan mirip dengan bahan parasut, tapi jenis bahan taslan lebih tebal, lembut, ringan dan kuat dibanding bahan parasut. Jenis Kain Bahan ini kami gunakan dalam pembuatan Jaket dan Seragam Kerja
Bahan taslan ideal untuk digunakan sebagai jaket motor, jaket varsity, rompi, parka atau jaket untuk keperluan outdoor lainnya. Jenis kain ini, selain anti air, bahan taslan juga tidak mudah ditembus angin.
3. Bahan Fleece
Jenis bahan fleece umumnya terbuat dari campuran Cotton dan Wool. Bahan kain ini memiliki bulu halus, tekstur yang lembut, dan besifat menyerap air (Hidrofobik). Jika dipakai untuk membuat jaket, bahan fleece sangat baik dalam menahan panas tubuh sehunggai penggunanya akan merasa hangat. Karena itulah, jaket yang memakai bahan fleece sebaiknya tidak dipakai saat cuaca panas terik. Bahan fleece biasa digunakan untuk membuat jaket hoodie, jaket varsity, dan sweater.
Mirip dengan bahan kaos Cotton Combed, bahan fleece juga tersedia dalam beberapa jenis. Setiap jenis bahan fleece mempunyai komponen bahan kain dan karakteristik berbeda juga.
- Cotton fleece. Jenis fleece ini memiliki warna yang lebih cerah dan lebih ringan dibanding jenis bahan fleece lain. Bahan kain ini memiliki konsentrasi katun lebih banyak dibanding polyesternya.
- Polar fleece. Terbuat dari campuran polyester, katun, viscose dan serat sintetik lainnya.
- Polyester fleece. Mengandung polyester yang cukup banyak sehingga memiliki tekstur yang lebih kaku dan tampilan lebih mengilap dibandingkan cotton fleece.
- CVC fleece. Terdiri 55% cotton combed dan 45% viscose. Tingkat susut polanya lebih kecil dari bahan katun biasa dan menyerap keringat.
4. Bahan Baby Terry
Jenis kain yang satu ini termasuk bahan kain yang memiliki daya serap air yang tinggi karena terbuat dari katun. Mempunyai permukaan yang lembut, tebal, agak berbulu, dan ada lipatan serat kecil di salah satu sisinya.
Umumnya Baby Terry dipakai untuk bahan pembuatan handuk mandi, namun banyak juga yang memakainya untuk bahan jaket hoodie, sweater, dan jaket untuk anak. Jenis bahan ini terbilang nyaman digunakan, adem, dan nyaman walau bahannya tebal.
5. Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis
Selain bahan kain, jaket juga bisa dibuat dari bahan kulit. Kelebihannya, jaket dari bahan kulit lebih tahan lama, mampu menahan resapan air dan angin. Karena itu, kebanyakan jaket dengan bahan kulit adalah jaket dan rompi motor. Namun, bahan kulit sendiri ada dua jenis, kulit alami dan kulit sintetis.
Untuk kulit alami biasanya dibuat dari kulit hewan asli, seperti kulit domba, kulit kambing, dan kulit sapi. Karakteristik bahan kulit alami permukaannya agak kasar karena ada tekstur kulit alaminya, lentur, dan warnanya cenderung kusam. Sedangkan, kulit sintetis memiliki kaarakteristik yang relatif kaku, permukaannya halus, warnanya tegas dan mengkilap.
6. Bahan Corduroy
Bahan corduroy adalah jenis kain tekstil terbuat dari serat kapas tebal yang dipuntir, memiliki tekstur yang baik dan halus. Kain ini terdiri dari tali berumbai yang akan terlihat seperti saluran yang berbentuk garis-garis disepanjang kainnya. Jenis bahan corduroy biasanya dipakai untuk membuat sweater, blazer wanita, celana panjang, dan jaket anak.
7. Bahan Denim/Jeans
Saat ini bahan denim tak hanya dipakai untuk membuat celana jeans saja. Banyak juga yang memanfaatkannya untuk dibuat jaket, rompi, topi, atau blazer. Coraknya yang cukup unik membuat jenis bahan ini disukai banyak orang. Teksturnya pun bervariasi, ada yang lembut dan kasar, tidak terlalu lentur, dan kuat.
8. Bahan High Twist
Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk membuat blazer, vest, dan jaket parka. Bahan high twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya memiliki permukaan halus, warnanya mengkilap, dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain high twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa menyerap air dengan baik.